www.cuplikdata.id – Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban dari kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Dalam operasi pencarian yang telah memasuki hari ke-9 ini, fokus utama tim adalah pada objek yang terdeteksi di bawah laut, yang diduga merupakan bangkai kapal, serta mencari 22 korban hilang sesuai data manifes kapal.
Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, menyatakan bahwa dugaan tersebut muncul setelah kamera bawah air merekam bentuk objek pada kedalaman 49 meter. Pencarian yang dilakukan dengan teliti ini menandai upaya maksimal tim untuk menemukan korban yang berhasil terselamatkan.
Selama proses pencarian, tim penyelam telah dikerahkan untuk memastikan keberadaan bangkai kapal dan untuk mengevakuasi kemungkinan adanya korban yang masih terjebak di dalam kapal. Tantangan yang dihadapi tidak hanya terkait dengan faktor alam, tetapi juga dengan dimensi psikologis bagi keluarga korban yang berharap akan kabar baik.
Operasi Pencarian yang Terus Berlanjut di Selat Bali
Data-data yang telah diambil oleh tim menunjukkan rekaman bawah air yang sangat mirip dengan kapal yang sedang dicari. Keberanian dan dedikasi para penyelam menjadi faktor penting untuk mempercepat proses pencarian ini, mengingat waktu yang terus berjalan dan harapan keluarga korban yang semakin menipis.
Masa operasi pencarian telah diperpanjang selama tiga hari. Tim kembali menyisir titik-titik prioritas berdasarkan deteksi sonar dan pantauan visual menggunakan kamera bawah laut, berharap untuk menemukan jejak kapal yang hilang. Keberanian tim SAR dalam situasi penuh tekanan ini sangat mempengaruhi moral semua pihak yang terlibat.
“Fokus kita sekarang adalah evakuasi. Jika masih ada korban selamat, itu akan menjadi sebuah keajaiban,” ungkap Ribut dengan nada penuh haru. Harapan meski semakin kecil tetap menjadi motivasi bagi tim untuk terus berupaya.
Penemuan dan Identifikasi Korban Kapal Tenggelam
Basarnas menyadari bahwa peluang untuk menemukan korban dalam kondisi hidup semakin kecil, tetapi pencarian tetap dilanjutkan hingga hari terakhir. Tim berkomitmen untuk melakukan upaya semaksimal mungkin demi memberikan kepastian kepada keluarga yang menunggu dengan penuh harap.
Insiden KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan terjadi pada Kamis dini hari (3/7/2025) sekitar pukul 00.15 WITA. Sebelum tenggelam, kapal ini dilaporkan sudah mengeluarkan sinyal bahaya akibat kebocoran mesin, yang menunjukkan adanya masalah serius yang harus ditangani secepatnya.
Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya keamanan laut dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil untuk melindungi jiwa-jiwa di atas kapal. Dengan setiap insiden, kita belajar untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan sistem keselamatan yang ada.
Tanggapan Keluarga Korban dan Harapan di Tengah Kesedihan
Keluarga dan kerabat korban terus menunggu dengan penuh harapan dan kekhawatiran akan berita terbaru dari operasi pencarian. Keterlibatan mereka dalam proses ini menunjukkan betapa besar cinta dan dukungan yang diberikan kepada yang hilang. Momen-momen seperti ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dan psikologis bagi mereka yang mengalami kehilangan.
Ketidakpastian yang dihadapi oleh keluarga korban sangat membebani pikiran dan emosi mereka. Dalam situasi seperti ini, saling mendukung dan berbagi perasaan menjadi hal yang penting untuk menjaga mental kesehatan. Masyarakat sekitar juga turut memberikan dukungan kepada para keluarga dalam bentuk doa dan harapan.
Proses pencarian ini bukan hanya tentang menemukan fisik korban saja, tetapi lebih dari itu, bagaimana memberikan jawaban atas rasa penasaran dan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga. Setiap detik berlalu menjadi penantian yang menegangkan, di mana harapan bisa muncul dari tempat yang tidak terduga.
