www.cuplikdata.id – Penemuan dua mayat membusuk di lokasi terpisah mengguncang masyarakat Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kejadian ini terjadi pada Selasa, 13 Agustus 2025, dan menimbulkan banyak pertanyaan seputar kondisi kesehatan kedua korban yang diketahui memiliki riwayat penyakit.
Peristiwa pertama berlangsung di Mriyan, Timbulharjo, Sewon. Jasad seorang lelaki bernama Tum, berusia 54 tahun, ditemukan setelah tetangganya mencium bau busuk yang sangat menyengat dari dalam rumah korban.
Karena pintu rumah Tum terkunci dari dalam, ketua RT setempat diminta untuk membuka jendela. Saat jendela dibuka, jasad korban terlihat dalam posisi tengkurap dengan tanda-tanda pembengkakan serta bercak darah di bawah tubuhnya.
Penemuan Pertama yang Menghebohkan Warga Sekitar
Setelah melihat kondisi mengerikan tersebut, polisi segera dipanggil untuk mengevakuasi jasad Tum ke Rumah Sakit Bhayangkara. Menurut keterangan dari Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Tum diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang mungkin berkontribusi pada keadaannya.
“Jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ujar Jeffry pada Rabu, 13 Agustus 2025. Penemuan ini langsung menarik perhatian aparat dan masyarakat sekitar yang khawatir akan keselamatan mereka.
Berita tentang penemuan ini cepat menyebar, memicu rasa ingin tahu yang mendalam di kalangan warga. Banyak yang berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi pada Tum sebelum akhir hayatnya, dan bagaimana penyebab pasti kematiannya.
Kejadian Serupa yang Mengguncang Hatinya Warga
Di lokasi yang berbeda, peristiwa serupa juga terjadi pada Minggu, 10 Agustus 2025, di Gilangharjo, Pandak, Bantul. Warga setempat dikejutkan dengan penemuan jasad seorang lelaki bernama Hadi Susanto, berusia 60 tahun, yang ditemukan dalam keadaan membusuk.
Seperti dalam kasus Tum, bau busuk yang tak sedap juga menjadi penanda keberadaan Hadi di dalam rumahnya. Diketahui, Hadi tinggal sendirian dan tidak terlihat keluar rumah selama dua hari terakhir, yang menjadi perhatian bagi tetangganya.
Saat warga mendapati bahwa Hadi tidak responsif, mereka berinisiatif untuk memeriksa rumahnya. Hasil pemeriksaan mengejutkan ketika mereka menemukan jasad Hadi tergeletak di dalam rumahnya, menambah kepanikan yang sudah menggerogoti masyarakat setempat.
Respon Cepat dari Pihak Berwajib dan Tim Medis
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi terhadap jasad Hadi dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara. Penemuan ini juga menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di benak warga tentang keselamatan dan kesehatan di lingkungan mereka.
Kedua jasad yang ditemukan ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kondisi kesehatan individu, terutama bagi mereka yang tinggal sendirian. Warga pun diimbau untuk lebih peduli dan waspada terhadap tetangga yang mungkin membutuhkan bantuan.
Akibat kejadian ini, upaya pencegahan dan sosialisasi mengenai kondisi kesehatan individu usia lanjut akan lebih digalakkan. Di samping itu, masyarakat diharapkan untuk bersama-sama membangun komunikasi yang baik agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Pentingnya Perhatian Sosial di Lingkungan Masyarakat
Peristiwa yang terjadi di Bantul ini bukanlah hal yang pertama kali, dan menjadi pelajaran penting tentang bagaimana kurangnya perhatian terhadap sesama bisa berujung pada situasi berbahaya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami pola-pola yang mungkin terjadi dalam kasus semacam ini.
Masyarakat diminta untuk lebih aktif melakukan check-in terhadap tetangga, terutama mereka yang tinggal sendiri. Inisiatif komunitas untuk melakukan kunjungan sosial juga dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal sebelum menjadi kritis.
Penting bagi semua untuk menyadari bahwa kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab kolektif. Keberanian untuk mendekati dan menawarkan bantuan kepada orang-orang di sekitar kita bisa menyelamatkan nyawa.
