www.cuplikdata.id – Wali Kota Depok, Supian Suri, baru-baru ini melakukan peninjauan terhadap lokasi banjir yang melanda RW 12 di Pondok Petir, Bojongsari. Banjir ini mengakibatkan sembilan RT terendam, diduga akibat kerusakan turap Kali Angke yang jebol.
“Kondisi di lapangan memang menunjukkan adanya turap yang jebol, dan itu menjadi penyebab banjir di sembilan RT tersebut,” ujarnya. Supian menambahkan bahwa lokasi ini berada di titik terendah, sehingga perhatian utama harus diarahkan pada pencegahan air meluap ke area tersebut.
Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa kondisi ini berpotensi terulang jika tindakan perbaikan tidak dilakukan dengan cepat dan efisien. Fokus utama saat ini adalah melakukan perbaikan permanen untuk turap yang telah mengalami kerusakan berulang kali.
Perbaikan Infrastruktur untuk Mengatasi Masalah Banjir
Supian Suri menjelaskan bahwa turap di lokasi tersebut akan segera diperbaiki dengan menggunakan material dan desain yang lebih kuat. Dalam pengamatannya, beberapa lokasi lain juga mengalami masalah sama, tetapi titik di RW 12 selalu menjadi yang paling parah terdampak.
“Kami harus memastikan perbaikan dilakukan dengan kualitas terbaik. Jika tidak, kami khawatir turap yang sama akan jebol lagi di masa mendatang,” ungkap Supian. Ia juga mencatat bahwa fenomena ini menunjukkan adanya dorongan air yang lebih besar di daerah tersebut dibandingkan titik lainnya.
Dalam situasi ini, perhatian yang lebih besar harus diberikan terhadap sistem drainase yang ada. Pembangunan drainase yang sesuai standar akan menjadi salah satu solusi agar masalah serupa tidak terjadi di kemudian hari.
Langkah-langkah Pencegahan dan Kesadaran Masyarakat
Selanjutnya, warga diharapkan untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi penumpukan sampah, yang dapat mengganggu aliran air. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai perlu diperkuat.
Bentuk sosialisasi bisa dilakukan melalui forum RT, kegiatan kampanye kebersihan, dan penyuluhan kepada warga. Masyarakat yang teredukasi baik akan lebih memahami peran serta mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam mencegah banjir.
Selain itu, pemerintah daerah akan berupaya menciptakan sistem pemantauan yang lebih baik mengenai potensi banjir. Hal ini mencakup pembuatan peta rawan banjir dan pengaturan kawasan yang berisiko tinggi.
Kebutuhan Anggaran untuk Perbaikan dan Infrastruktur Baru
Untuk mendukung perbaikan infrastruktur yang diperlukan, Supian menegaskan pentingnya anggaran yang memadai. Tanpa dukungan dana yang cukup, semua upaya perbaikan akan mengalami kendala.
Pemkot Depok berencana mengajukan permohonan anggaran untuk proyek-proyek perbaikan infrastruktur secara menyeluruh. Hal ini meliputi tidak hanya turap, tetapi juga pembangunan drainase yang lebih efektif untuk menangkal dampak banjir di kemudian hari.
Beliau menambahkan, proyek ini bukan hanya tentang mengatasi masalah saat ini, tetapi juga menciptakan solusi jangka panjang untuk kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Kesinambungan dalam perencanaan anggaran dan pelaksanaan proyek harus selalu menjadi prioritas.
Peran Komunitas dalam Mencegah Banjir di Depok
Pentingnya peran serta komunitas dalam menangani masalah banjir tidak dapat diabaikan. Warga harus bersinergi dengan pemerintah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan berpartisipasi dalam kegiatan pemeliharaan infrastruktur.
Dengan membentuk kelompok-kelompok peduli banjir, mereka bisa lebih mudah untuk berkoordinasi dan menyusun rencana aksi dalam menghadapi potensi banjir. Keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Pemerintah juga dapat memberikan dukungan berupa pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengatasi masalah banjir. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.