JAKARTA – Kemacetan parah terjadi di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) arah Senayan-Blok M, Rabu (28/5/2025) sore. Polisi sampai menutup ruas jalan yang berada di Simpang Semanggi.
Kemacetan panjang itu turut dialami salah satu pengemudi mobil, Rusdi. Dia mengatakan kemacetan sudah terjadi sejak Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.00 WIB.
Faktor Penyebab Kemacetan di Jalan Raya
Kemacetan di Jakarta bukanlah hal baru. Hampir setiap hari, arus lalu lintas di beberapa jalan utama seperti Gatot Subroto dipenuhi oleh kendaraan yang berdesakan. Menurut data dari Dinas Perhubungan, lebih dari 20 juta kendaraan beredar di Jakarta, menciptakan kondisi lalu lintas yang kerap tidak terkendali. Selain jumlah kendaraan yang berlebihan, faktor lain seperti perbaikan jalan, kecelakaan lalu lintas, dan cuaca buruk berkontribusi terhadap kemacetan yang terjadi.
Penting untuk melihat sisi lain dari masalah ini. Dalam pengalamannya, Rusdi merasa frustrasi namun sadar akan realita kemacetan yang sulit dihindari. “Macet mulai dari Halim, udah enggak jalan. Jalan pelan-pelan,” ujarnya, menggambarkan betapa beratnya situasi yang harus dilewati setiap hari. Tidak hanya mengganggu waktu, tetapi juga menciptakan dampak psikologis bagi pengendara.
Strategi Menghadapi Kemacetan Lalu Lintas
Meski kemacetan sulit dihindari, ada beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk menghadapinya. Pengendara bisa merencanakan perjalanan dengan lebih baik, seperti memilih waktu yang tidak padat untuk bepergian. Selain itu, penggunaan transportasi umum seperti bus atau kereta bisa menjadi alternatif yang lebih efisien. Dalam banyak kasus, argumen yang efektif adalah menggunakan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi lalu lintas secara real-time.
Dengan memahami pola perjalanan dan waktu sibuk, pengendara dapat menghindari jalan-jalan yang terlalu padat. Perbaikan infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam mengurangi kemacetan jangka panjang. Di sisi lain, pemangku kebijakan perlu lebih responsif dalam menangani situasi ini, seperti menciptakan jalur khusus untuk angkutan umum dan memperluas akses ke transportasi alternatif.
Rusdi memilih menunggu jalan dibuka karena tempat yang ingin dituju sudah dekat. Dia ingin mengantar barang ke Jalan Gatsu dekat Senayan. “Ini (soalnya) lima menit lagi sampe ke CIMB Niaga, deket Polda,” ujarnya, menunjukkan harapannya untuk segera tiba di tujuan. Meski menunggu menjadi kegiatan yang membosankan, ternyata ada solusi yang dapat membantu para pengendara agar tidak merasa terlalu tertekan saat terjebak dalam kemacetan.