Seorang pria di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, baru-baru ini menggemparkan masyarakat setelah melakukan aksi brutal yang menyebabkan tujuh orang luka-luka. Dengan menggunakan sabit, pelaku menyerang tetangganya sendiri dalam insiden yang menimbulkan rasa takut di kalangan penduduk setempat.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Desa Sidomulyo pada hari Kamis, saat seorang pria bernama Eko Arman Afrianto alias Slamet diduga mengalami kambuhnya gangguan kejiwaan. Dalam panic dan ketakutan, para warga yang awalnya datang untuk menjenguk pelaku justru disambut dengan serangan membabi buta.
Ketegangan di Desa Sidomulyo
Insiden ini membuat suasana desa yang biasanya tenang berubah menjadi mencekam. Sumitro, salah satu saksi mata, menceritakan bagaimana warga yang berniat baik justru menjadi sasaran serangan pelaku. “Waktu itu warga datang ingin memastikan kondisinya, tapi pelaku justru keluar dengan sabit dan langsung menyerang,” ujar Sumitro dengan nada ketakutan.
Dalam kejadian tersebut, para korban yang terdiri dari enam perempuan dan satu laki-laki berusaha menyelamatkan diri ke rumah-rumah warga lainnya. Namun, pelaku tetap mengejar mereka dengan sabit di tangan, menyerang secara acak dan membacok tanpa ampun. Peristiwa ini tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi komunitas desa.
Pertahanan Warga dan Tindakan Setelah Kejadian
Setelah melakukan aksinya yang brutal, pelaku bersembunyi di dalam kamarnya sambil terus memegang sabit. Namun, kebangkitan emosi warga tidak dapat dicegah. Dalam keadaan panik dan kemarahan, mereka berkumpul dan mengepung rumah pelaku. Tak lama setelah itu, puluhan warga berhasil menangkap Slamet. Mereka mengikatnya dan melampiaskan kemarahan dengan memukulinya hingga babak belur.
Situasi ini berujung pada intervensi aparat keamanan yang datang untuk mengamankan pelaku dan memastikan keselamatan warga. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya kesiagaan masyarakat untuk saling melindungi di tengah situasi yang dapat mengancam keselamatan. Melalui kejadian ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar, sekaligus memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.