JAKARTA – Robby Purba kembali menghadirkan konten menarik dan penuh kisah mistis melalui episode terbaru dari program “Bisikan Gaib” di kanal YouTube-nya.
Kali ini, Robby mengundang komedian Bagas Comic 8 bersama sang ibu yang akrab disapa Mama. Mereka dikenal luas lewat gaya komedi jenaka dan khas di media sosial. Namun, dalam episode ini, sisi lain dari kehidupan Bagas terungkap lewat sebuah pengalaman horor yang tak terlupakan di Bali.
Menggali Pengalaman Horor dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengalaman mistis sering kali menjadi bagian dari kisah yang menarik untuk diceritakan. Bagas, yang kini menetap di Bali bersama Mama, tumbuh sebagai pribadi yang cenderung penakut. Namun, keinginannya untuk menantang ketakutan dan rasa tidak percayanya pada hal-hal mistis membawanya ke sebuah pengalaman eksplorasi horor di salah satu lokasi angker di Bali. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya mencari sensasi, tetapi juga mencoba memahami lebih dalam apa yang terjadi di sekitarnya.
Tak bisa dipungkiri, Bali bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, namun juga dengan cerita-cerita mistis yang mengitarinya. Tempat-tempat dengan reputasi angker sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung—terutama para penantang adrenalin seperti Bagas. Dalam konteks ini, pengalaman pribadi seseorang bisa memberikan wawasan yang mendalam tentang pengaruh lingkungan dan kultur lokal terhadap kepercayaan terhadap hal-hal tidak kasat mata.
Kisah Mencekam di Lokasi Angker
Bagas datang dengan niat untuk bersenang-senang, bercanda, dan menghibur, sesuai gaya komedinya yang khas. Namun, sejak langkah pertama ia memasuki tempat itu, semuanya berubah drastis. Bagas mengaku langsung tidak bisa bicara begitu memasuki lokasi. Keheningan yang tak wajar menandai awal dari malam yang mencekam. Bersama beberapa temannya, ia melangkah lebih jauh ke dalam tempat tersebut, hanya untuk menyadari bahwa ketegangan di udara semakin meningkat.
Satu per satu temannya mengalami kesurupan, diduga karena arwah dari lukisan wanita bernama Astri yang menghuni tempat itu. Keterlibatan teman-teman dalam situasi ini menambah bobot emosional pada kisah yang sedang terjadi. Pengalaman ini bukan hanya tentang ketakutan semata, tetapi juga tentang bagaimana situasi tersebut memengaruhi hubungan sosial dan psikologi individu. Dalam kondisi tertekan, reaksi individu bisa sangat bervariasi, dan hal ini menjadi inti dari pengalaman horor yang Bagas jalani.
Pengalaman yang diceritakan oleh Bagas dan Mama ini banyak mencerminkan interaksi antara budaya, kepercayaan, dan pengalaman individu. Penaklukan ketakutan sering kali menjadi tema yang menjurus pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, dan dalam kasus ini, mungkin juga tentang pemahaman akan kepercayaan yang ada di sekitarnya.